Dampak Positif dan Negatif Mendaki Gunung Bagi Pendaki
Desember 21, 2020
Add Comment
Dampak positif dan negatif mendaki gunung - Alasan banyak orang mendaki gunung adalah orang-orang beranggapan bahwa mendaki gunung adalah untuk menaklukan puncak gunung tersebut, namun sejatinya naik gunung itu adalah perjalanan untuk menaklukan diri seseorang manusia itu sendiri. Mendaki gunung membutuhkan niat dan mental yang kuat, kondisi fisik yang baik serta persiapan yang matang.
foto by instagram @dewi_faj
foto by instagram @dewi_faj
Panjat gunung atau pendakian gunung adalah olahraga, hobi, ataupun profesi berjalan dan mendaki pegunungan. Manfaat mendaki gunung untuk fisik dan mental kalian. Menurunkan risiko kalian terkena penyakit kardiovaskular mengingat berjalan kaki dikategorikan sebagai kegiatan aerobik yang mirip latihan kardio. Menurunkan tekanan darah dan sekaligus kadar gula dalam darah kalian.
Ilmu pengetahuan terus mengungkap bukti-bukti manfaat kegiatan luar ruangan seperti hiking, mulai dari mempertajam ingatan sampai memperbaiki mood kalian. Penelitian menunjukan, pasien gangguan mental yang berpikir untuk bunuh diri mendapat ketenangan dan kesembuhan setelah mereka mendapat terapi tambahan berupa hiking ke gunung.
Berikut ini kami akan menjelaskan dampak positif mendaki gunung bagi pendaki gunung yang wajib kalian tahu.
1. Mengurangi Stres Kalian
Hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa tinggal di tempat yang berpolusi dan padat penduduk meningkat risiko kecemasan dan depresi. Menghabiskan waktu kalian di alam bebas dapat membalikan efek negatif tersebut.
2. Memori Kalian Lebih Kuat
Aktivitas fisik bisa membawa perubahan pada otak kalian secara positif, misalnya saja meningkatkan kemampuan mengingat dan menajamkan kemampuan berpikir. Jika kalian tidak suka berolahraga, melakukan jalan santai dan juga hiking bisa menjadi alternatif yang menyenangkan.
3. Membuat Kalian Lebih Bahagia
Sebuah studi terbaru yang dimuat dalam jurnal PLOS One mengungkap, berjalan dalam durasi agak panjang di luar ruangan akan menimbulkan rasa bahagia dibanding menggunakan treadmill olahraga di gim.
4. Lebih Kreatif
Dalam sebuah percobaan yang membandingkan antara sekelompok orang yang diminta berjalan-jalan di hutan sebelum mengerjakan tugas kreativitas dengan yang hanya didalam ruangan saja, menunjukan perbedaan yang signifikan. Mereka yang sudah melakukan kegiatan hiking memiliki skor lebih baik dalam hal berkreativitas.
Aktivitas mendaki gunung ternyata cukup berbahaya. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) yang dilansir dari kompas.com mencatat adanya peningkatan kecelakaan yang terjadi pada pendaki gunung sepanjang 2015-2019 seperti tergelincir hingga kematian.
Kabut gunung yang tebal juga menjadi bahaya yang nyata buat pendaki gunung. Kabut gunung yang tebal dapat membatasi jarak pandang serta menganggu pernafasan para pendaki. Itulah sebabnya saat kabut tebal, pendaki sulit melihat jalan sekaligus merasa sesak nafas secara tiba-tiba.
Berikut ini kami sampaikan dampak negatif dan risiko mendaki gunung bagi pendaki gunung.
1. Hipotermia
Selama mendaki gunung kalian akan terus terpapar suhu dingin, terpaan angin berat serta curah hujan yang tidak bisa di prediksi. Pada dasarnya, paparan suhu dingin yang berkelanjutan dari lingkungan luar yang lebih rendah daripada suhu tubuh dapat menyebabkan hipotermia. Hipotermia merupakan kondisi saat temperatur tubuh kalian menurun drastis di bawah suhu normal yang dibutuhkan oleh metabolisme dan fungsi tubuh, yaitu di bawah 35 derajat celsius. Kondisi ini harus mendapatkan penanganan segera, karena dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan fungsi organ lain dalam tubuh kalian.
2. Vertigo
Vertigo adalah perasaan goyah atau sensasi berputar saat tubuh tidak bergerak atau tidak ada gerakan di sekitar, atau gerakan tubuh tidak wajar untuk merespons gerakan lainnya. Misalnya, kalian saat berada diketinggian, melihat ke bawah dari tempat tinggi, atau menatap jauh ke titik atau benda tinggi bisa menyebabkan sensasi kepala pusing seperti vertigo.
3. Telinga Berdenging Atau Tinnitus
Tinnitus adalah gangguan telinga berdenging tanpa henti. Seperti halnya dengan vertigo, jika kalian nekat naik gunung saat sakit kepala atau memiliki masalah telinga lainnya, telinga kalian bisa saja berdenging tanpa henti.
4. Barotrauma
Barotrauma bisa menyerang pendaki gunung ketika mereka berada diketinggian lebih dari 2 ribu meter diatas permukaan laut. Barotrauma mengacu pada cedera yang disebabkan oleh peningkatan drastis tekanan udara atau air. Seperti saat naik gunung atau menyelam.
Demikian dampak positif dan negatif mendaki gunung bagi pendaki. Tentunya masih banyak sekali manfaat mendaki gunung bagi tubuh dan pikiran kalian, tetapi ada banyak juga dampak negatif mendaki gunung. Semoga dengan tulisan ini kalian bisa mempertimbangkan diri kalian lebih baik untuk melakukan aktivitas mendaki gunung. Kalian bisa tetap melakukan pendakian gunung tentunya dengan peraturan dan peralatan yang aman sehingga kalian terbebas dari risiko atau dampak negatif dari kegiatan mendaki gunung ini.
0 Response to "Dampak Positif dan Negatif Mendaki Gunung Bagi Pendaki "
Posting Komentar