-->

HINDARI! 6 Resiko Mendaki Disaat High Season (Hari Kemerdekaan)

     Memasuki bulan Agustus, itu artinya tiba dimana banyak warga Indonesia yang mempersiapkan berbagai macam tipe perayaan tujuh belasan (hari kemerdekaan), baik itu di kota maupun daerah-daerah di seluruh penjuru tanah air. Perayaan biasanya dilakukan dengan cara menggelar berbagai perlombaan dan festival-festival yang meriah, yang pula dilengkapi dengan berbagai macam atribut serba merah-putih.

    Berbeda dengan para pecinta alam yang memang memiliki hobby mendaki gunung. Bulan Agustus merupakan moment yang paling ditunggu untuk melakukan perayaan hari kemerdekaan dengan cara yang berbeda. Menjelang hari kemerdekaan yakni 17 Agustus, para pendaki ini justru banyak yang membuat agenda pendakian, alasannya tentu saja untuk melaksanakan pengibaran Sang Merah-Putih di atas puncak gunung. Bersama-sama melaksanakan upacara pengibaran bendera yang sederhana namun begitu mengharukan. 



   Namun bagaimanakah mengenai keamanan dan kenyamanan mendaki gunung diwaktu high season seperti pada hari kemerdekaan tersebut? kali ini ingin membahas mengenai pertimbangan maupun resiko yang harus ditanggung para pendaki bila melakukan pendakian menjelang high season dan hari kemerdekaan. 

1. Mendaki Saat High Season Karena Tidak Punya Pilihan
Sebisa mungkin saya selalu mencoba untuk menghindari pendakian disaat high season. Namun karena sekarang bekerja, mau tidak mau hanya bisa mendaki disaat libur panjang saja. Pasti kendala semacam ini telah banyak pendaki lain rasakan bukan?! Karena tidak banyak hari cuti yang dimiliki, mau-tidak-mau hanya dapat mengandalkan weekend dan hari libur.
baca juga https://pos7basecam.blogspot.com/2020/08/belajar-dari-tewasnya-pendaki-di-gunung.html

2. Harus Tetap Merasa Enjoy Meskipun Ramai
Harus mengantri ketika mendaki, ingin ngecamp pun harus berebut untuk mendapatkan tempat dengan view yang oke, belum lagi harus mendengar banyak suara dari rombongan lain. Sejujurnya saya tidak menikmatinya, tetapi mau tidak mau ya harus tetap enjoy. Karena itu adalah resiko yang harus dihadapi, maka harus tetap dijalani dengan enjoy.

3. Kapok Untuk Mendaki Ketika High Season
Pengalaman saya yang paling buruk ketika dulu pernah mengikuti pendakian bersama dengan salah satu brand outdoor terkenal ke Semeru di tahun 2012. Saya benar-benar kapok, karena ingin ke puncak harus mengantri, bahkan mengambil foto juga harus menunggu antrian. Selain itu, pasca pendakian timbul masalah karena banyaknya sampah di gunung yang disebabkan oleh pendaki yang tidak bertanggung jawab. (Baca Juga : Mereka Memang Bukan Orang Indonesia, Tetapi Mereka Peduli Dengan Kebersihan Gunung Rinjani! Lihat Apa Yang Mereka Lakukan Dengang Gunung Itu?)
baca juga https://pos7basecam.blogspot.com/2020/08/bagaimana-4-tips-memilih-sepatu-gunung.html

4. Sebisa Mungkin Hindari Mendaki Ketika High Season
Pengalaman mendaki ketika high season adalah kehabisan spot ideal untuk mendirikan tenda, berisik, belum lagi peluang menginjak “ranjau darat” yang seringnya selalu lebih banyak bertebaran saat high season. Dan yang paling buruk adalah ketika mengantri panjang untuk menggunakan jalur setapak yang sempit, semua itu membuat saya tidak dapat merasakan nikmatnya mendaki gunung.

5. Mensiasati Waktu Kedatangan dan Kepulangan Ketika High Season
Sebaiknya datang beberapa hari lebih cepat dari tanggal-tanggal high season. Karena biasanya semakin cepat akan semakin baik. Contohnya seperti; Untuk pendakian 17 Agustus, sebisa mungkin sampai di lokasi pada tanggal 15 atau 16 Agustus. Dengan begini, selain pilihan lahan untuk mendirikan tenda masih banyak tersedia, kalian juga bisa menghindari konsentrasi massa pendaki saat proses registrasi dan di jalur pendakian. Pulang 2-3 hari lebih lama dari tanggal-tanggal berakhirnya high season.

6. Hindari Untuk Membawa Makanan Basah
Sampah selalu menjadi ancaman bagi gunung-gunung yang dikunjungi oleh ratusan orang secara serempak atau high season. Maka dari itu sebaiknya kurangi membawa makan-makanan yang berpotensi menjadi sampah basah. Kalau sampah kering saja masih banyak yang malas dibawa turun, apalagi sampah basah, ya kan?  baca juga https://pos7basecam.blogspot.com/2020/08/ingat-dilarang-berenang-di-laut-pantai.html

   Menurut kami tidak masalah jika seorang pendaki memutuskan ingin melakukan pendakian disaat high season, terutama yang ingin melakukan upacara penghormatan merah putih ketika Hari Kemerdekaan di atas gunung. Hanya saja, jangan mengesampingkan keselamatan, jadilah pendaki yang bertanggung jawab dan jagalah alam.


    Karena keinginan seorang manusia untuk kembali pada alam tidaklah dapat dicegah, karena setiap orang berhak untuk menikmati keindahan alam kapanpun. Namun disini, tetap ada beberapa resiko yang harus siap kalian tanggung dan hadapi secara bijak. Selamat Hari Kemerdekaan! Dirgahayu Indonesia ke 75.

3 Responses to "HINDARI! 6 Resiko Mendaki Disaat High Season (Hari Kemerdekaan)"

IKLAN DALAM ARTIKEL

Iklan Tengah Artikel 1

IKLAN DALAM ARTIKEL 2

Iklan Bawah Artikel