-->

Sandiwara Radio Nini Pelet Di Kaki Gunung Ceremai Jawab Barat

Menurut Wikipedia, Gunung Ceremai (Sering kali secara salah kaprah dinamakan "Ciremai") adalah gunung berapi kerucut yang secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Gunung Ceremai memiliki kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 meter terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 meter. Pada ketinggian sekitar 2.900 mdpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Goba Walet. 

Sandiwara Radio Nini Pelet

foto by instagram @anstsymy

Pada dekade ke 80an dalam sandiwara Radio Nini Pelete Siaran Linggarjati Utama (RASILIMA FM). Dongeng Nyi Pelet  berbahasa Sunda yang dituturkan penyiar kondang, Mang Jaya tersebut berlatar cerita di seputar Gunung Ceremi sehingga sangat popurel di masyarakat. Mungkin karena itu pula sebagian kalangan mengidentikan Gunung Ceremai dengan Nyi Pelet.

Legenda Sandiwara Radio Nini Pelet

Seorang gadis jelita hidup di kaki Gunung Ceremai Jawa Barat. Dia berparas cantik karena rajin merawat tubuhnya dengan ramuan rahasia. Dia juga pandai memilih pakaian dan bersolek. Rambutnya yang panjang dan hitam di gelung serta disisipi konde. Tubuhnya yang tinggi tak heran semampai laras dengan kebaya dan samping yang dikenakannya. Maka tak heran bila dirinya menjadi pujaan para kaum pria. 

Dibalik penampilan yang memukau itu, dia memiliki sikap tidak biasa, Dia tidak punya teman sebaya dan tidak pernah bersosialisasi dengan masyarakat. Tempat tinggalnya pun menyendiri jauh dari pemungkiman penduduk. Parahnya, dia selalu menolak pinangan dari siapa saja termasuk para bangsawan sekalipun. Lebih aneh lagi, tidak ada penduduk yang tahu nama aslinya sehingga dia dijuluki Nyi Pelet. 
Semakin dewasa, kecantikan Nyi Pelet memudar. Keagungan, kecantikan sirna berganti kulit keriput yang pastinya tidak menarik bagi siapapun. Di usia yang semakin bertambah itu, Nyi Pelet semakin dikucilkan oleh warga setempat. Para lelaki yang dulu memburunya, kini berpaling dan bahkan membecinya. 

Nyi Pelet merasa terhina sebab tidak lagi menjadi wanita yang anggun dan cantik bagi kaum laki-laki. Tidak ada yang tau bagaimana Nyi Pelet menjelma menjadi siluman dan mulai mencari mangsa dengan merayu kaum jenaka untuk dijadikan tumbal kecantikannya.Darah muda jejaka itu dibasukan ke seluruh tubuhnya yang di iringi jampi-jampi. Selepas ritual yang dipercayai Nyi Pelet itu, Tubuh Nyi Pelet menjadi kembali cantik jelita seperti masa mudanya. 

Kecantik Nyi Pelet yang berasal dari tumbal itu tidak bertahan lama. Oleh karena itu dia harus terus mencari tumbal. Lama kelamaan Nyi Pelet kesulitan untuk menjerat tumbal karena isu ritual kecantikannya telah diketahui warga setempat. Hal ini membuat Nyi Pelet berpikir keras untuk mencari cara mendapatkan tumbal lagi.
Suatu ketika, Nyi Pelet mendengar kabar ada sebuah kitab mantra asrama. Konon dalam kitab itu terdapat ajian jaran goyang yang sangat ampuh menaklukan hati para lelaki. Namun tidak mudah memiliki kitab itu karena ada pemilik dan peciptannya, Ki Buyut Manguntapa. 

Dalam suatu pertarungan yang sengit Nyi Pelet berhasil merebut kitab itu. Konon, Ki Buyut Manguntapa lengah karena terpeleset sehingga Nyi Pelet dapat merebut kitab itu. Sejak itu Nyi pelet dengan mudah menjerat kaum jejaka. Banyak korban mulai berjatuhan akibat kelakuan jahat Nyi Pelet sehingga menyusutkan jumlah penduduk pria muda penduduk setempat. 

gunung cerami
foto by instagram @regran_ed

Dalam sebuah adu kanuragan yang dahsyat di Lambosir, Ki Buyut Manguntapa berhasil melumpuhkan Nyi Pelet. Banyak Prajurit yang terluka parah dalam pertarungan di kaki Gunung Ceremai. Konon, setelah mengalahkan Nyi Pelet, Ki Buyut Manguntapa menetap di desa Singkup, Pasawahan, Kuningan, karena disini memang ada makam Ki Buyut Manguntapa selain di Indramayu. Nasib akhir Nyi Pelet tidak diketahui karena dia dipercaya sebagai siluman atau jin. 

Terlepas dari benar atau tidaknya cerita tersebut, kelakuan Nyi Pelet sangat tidak pantas ditiru, Kita harus pecaya diri dengan apa yang dimiliki untuk mendapatkan pasangan. Tapi terkait dongeng tadi kita bisa maknai sebagai kekayaan sosial budaya masyarakat Gunung Ceremai. Ambil kebaikannya aja yan kawan

0 Response to "Sandiwara Radio Nini Pelet Di Kaki Gunung Ceremai Jawab Barat"

Posting Komentar

IKLAN DALAM ARTIKEL

Iklan Tengah Artikel 1

IKLAN DALAM ARTIKEL 2

Iklan Bawah Artikel