-->

Mengapa Penanda Pertanian Dalam Kalender Jawa Tidak Digunakan Lagi

Mengapa Penanda Pertanian Dalam Kalender Jawa Tidak Digunakan Lagi
Gambar oleh Sasin Tipchai dari Pixabay 
Mengapa penanda pertanian dalam kalender Jawa yang menjadi panduan petani untuk melakukan aktivitas tidak berlaku pada era tanam paksa? 
Jawabannya adalah karena pemerintah kolonial Belanda menekan petani dengan memaksa menanam hasil pertanian dan komoditas yang seluruhnya harus diserahkan kepada pemerintah Belanda. 

Jika ditemukan di suatu daerah di Indonesia sebuah peninggalan peradaban masa lalu dan orang asing ingin menggali peradaban tersebut, apa yang ingin kamu lakukan?
Aku ingin mengingatkan bahwa untuk  menggali peradaban yang ditemukan di wilayah Indonesia harus melalui prosedur yang ditentukan oleh pemerintah Indonesia. 

Penghalusan kebudayaan pada jaman Mataram berdampak pada aspek ekonomi. Banyak para nelayan dan pedagang yang beralih menjadi petani. Hal inilah dimulainya era Jawa yang agraris dan menjadi salah satu indikator perubahan jaman itu ada pada Pranata Mangsa. Bentuk resmi penanggalan Jawa ini mulai diperkenalkan pada akhir abad ke 17.
sumber https://brainly.co.id/tugas/28500809

Penanda pertanian kalender Jawa disebut sebagai Pranata Mangsa. Istilah tersebut berasal dari dua kata yaitu Pranata yang berati Aturan dan Mangsa yang berati Musim/Waktu. Catatan Pranata Mangsa ini tersimpan di Museum Radya Pustaka, yang digagas pada jaman kerajaan Surakarta oleh pemerintahan Pakoeboewono VII. Tujuan Pranata Mangsa adalah memberi tanda atau arahan kepada petani dalam penataan waktu yang tepat untuk bertani agar tidak mendapatkan kerugian dalam bertani. Perhitungan ini di mulai pada pada saat titik balik matahari di musim panas. 

Sebelum adanya Pranata Mangsa ini para petani menggunakan sistem peninggalan Hindu untuk mengetahui awal bertani berdasarkan pergerakan matahari. Sistem semakin lama dianggap kurang akurat bagi petani. Sehingga pada tahun 1933 masehi, Raja Mataram Sri Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo mengganti sistem pergerakan matahari peninggalan hindu ini menjadi sistem bulan seperti kalender hijriah. 

Perhitungan Pranata Mangsa sebenarnya cukup mudah dilakukan dan terbukti bermanfaat bagi petani. Namin, mengapa penanda dalam kalender Jawa yang menjadi panduan petani untuk melakukan aktivitas tidak digunakan lagi? 
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan kalender Jawa sudah mulai jarang digunakan. 
Mengapa Penanda Pertanian Dalam Kalender Jawa Tidak Digunakan Lagi
Gambar oleh Sasin Tipchai dari Pixabay 
  1. Perubahan iklim bumi yang tidak menentu. banyak tumbuhan dan hewan predator tikus yang sudah mulai hilang padahal  hal tersebut bisa menjadi penanda musim dan pembasmi tikus.
  2. Tidak adanya regenerasi yang paham dengan perhitungan Pranata Mangsa.
  3. Perubahan pola agraris ke pola industrial. dahulu masih banyak orang bertani untuk memenuhi kebutuhan makan mereka sendiri, sekarang petani berusaha bertani tidak untuk diri mereka sendiri melainkan mampu memenuhi kebutuhan orang banyak. 
Itulah tadi penjelasan mengenai mengapa penanda pertanian dalam kalender Jawa yang menjadi panduan petani untuk melakukan aktivitas tidak berlaku pada era tanam paksa? 
Jika ditemukan di suatu daerah di Indonesia sebuah peninggalan peradaban masa lalu dan orang asing ingin menggali peradaban tersebut, apa yang ingin kamu lakukan?
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan kalender Jawa sudah mulai jarang digunakan. 

    0 Response to "Mengapa Penanda Pertanian Dalam Kalender Jawa Tidak Digunakan Lagi"

    Posting Komentar

    IKLAN DALAM ARTIKEL

    Iklan Tengah Artikel 1

    IKLAN DALAM ARTIKEL 2

    Iklan Bawah Artikel